Getaran dan Cara Kalibrasi Alat Ukurnya

Kalibrasi Alat Ukur Getaran

         Pada saat melakukan pengukuran getaran dengan menggunakan alat ukur getaran harus dapat dipastikan bahwa alat tersebut telah dikalibrasi agar hasil yang diperoleh tepat serta dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Berikut adalah hal-hal yang dapat diperhatikan sebelum melakukan kalibrasi alat ukur getaran :

Amplitudo dan frekuensi yang digunakan

         Digunakan enam frekuensi masing-masing dengan percepatan terkait (amplitudo atau nilai r.m.s) dan sama-sama mencakup rentang transduser yang digunakan, sebaiknya dipilih dari percepatan (m/s2) 1, 2, 5, 10 atau kelipatan sepuluh. Jika sinyal broadband digunakan, rentang yang diinginkan harus tercakup dalam satu atau lebih kalibrasi. Nilai yang dipilih sebaiknya sama dengan yang digunakan dalam kalibrasi transduser referensi. Jika transduser akan dikalibrasi pada frekuensi dan percepatan selain yang telah dikalibrasi, karakteristik transduser referensi harus dinilai pada frekuensi dan percepatan tersebut, serta komponen ketidakpastian yang dihasilkan harus diperhitungkan.

Persyaratan pengukuran

            Ketika kalibrasi akan dilakukan menggunakan set-up baru atau transduser baru, maka kalibrasi harus dilakukan lebih dari sekali untuk memastikan pengulangan yang memadai. Hal penting yang perlu dipastikan adalah gerakan kabel dan regangan dasar harus dapat memberikan efek yang tidak terlalu mempengaruhi hasil pengukuran terutama pada frekuensi rendah. Selain itu, kondisi pemasangan transduser harus dapat diulang beberapa kali dan juga melakukan pengukuran sensitivitas secara berkala.

Prosedur Kalibrasi

Permukaan transduser referensi (atau perlengkapan) dan transduser yang akan dikalibrasi harus diperiksa terlebih dahulu untuk memverifikasi bahwa permukaan tersebut bebas dari gangguan dan sesuai dengan spesifikasi pabrikan.

Pasang transduser referensi dan transduser yang akan dikalibrasi back-to-back atau in-line pada fixture atau pada exciter dengan transduser referensi kerja integral menggunakan torsi yang direkomendasikan.

Ukur rasio dua output dan pergeseran fasa relatif, jika diperlukan.

Tentukan sensitivitas pada frekuensi referensi (untuk akselerometer biasanya digunakan pada frekuensi 160 Hz atau 80 Hz), dan percepatan referensi (untuk akselerometer sebaiknya pada 100 m/s2), kemudian tentukan sensitivitas pada frekuensi dan percepatan kalibrasi lainnya. Hasil harus diberikan dalam bentuk absolut dan/atau sebagai deviasi relatif (persentase atau desibel) dan memiliki derajat deviasi dari sensitivitas pada titik referensi.

Sumber  

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai kalibrasi alat ukur getaran, apabila terdapat pertanyaan lebih lanjut terkait desain maupun material Furniture Laboratorium yang kami tawarkan, anda dapat menghubungi kami di contact us.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *