Cara Mengontrol Bahaya di Lingkungan Kerja

Bagaimana Cara Mengontrol Bahaya di Lingkungan Kerja Berdasarkan Industrial Hygiene?

       Berbagai macam jenis bahaya potensial mungkin terjadi di lingkungan kerja. Antisipasi bahaya potensial tersebut dapat dilakukan sebelum bahaya tersebut muncul dan menimbulkan efek bagi para pekerja. Industrial Hygienist akan bekerja sama dengan personil maupun pekerja terkait dalam proses identifikasi, kontrol, implementasi, evaluasi dan eliminasi. Industrial Hygienist mengakui bahwa teknik kontrol, kontrol praktek kerja, dan kontrol administratif merupakan cara utama untuk mengurangi paparan pekerja terhadap bahaya.

Sumber 

       Teknik kontrol meminimalkan paparan pekerja dengan mengurangi atau menghilangkan bahaya pada sumbernya atau mengisolasi pekerja dari bahaya. Teknik kontrol ini termasuk meminimalkan penggunaan bahan kimia beracun, melampirkan proses kerja atau membatasi operasi kerja, dan juga tersedianya instalasi sistem ventilasi umum dan lokal.

         Kontrol praktek kerja dilakukan dengan cara mengendalikan praktek kerja yang dilakukan di lingkungan kerja. Beberapa kontrol praktek kerja yang mendasar dan mudah diterapkan meliputi :

(1) Menyesuaikan praktek kerja yang ada dengan prosedur yang tepat yang meminimalkan paparan bahaya saat mengoperasikan peralatan produksi atau pada saat pelaksanaan kerja

(2) Memeriksa dan memelihara proses dan peralatan kontrol secara teratur

(3) Menerapkan prosedur perawatan yang baik dan benar

(4) Memberikan pengawasan yang baik

(5) Melarang makan, minum, merokok, mengunyah tembakau atau permen karet, dan menggunakan kosmetik di area yang terlarang khususnya area kerja atau produksi.

       Kontrol administratif termasuk mengendalikan paparan bahaya bagi pekerja dengan penjadwalan produksi dan tugas, atau pengaturan jam operasional kerja yang dapat mengurangi tingkat paparan bahaya bagi masing-masing pekerja. Selain itu bentuk kontrol administratif yang dapat dilakukan adalah dengan melengkapi personil atau pekerja terkait dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai, seperti sarung tangan, kacamata, pengaman, helm, sepatu keselamatan, pakaian pelindung, dan respirator. Penggunaan APD ini harus dengan benar dan hati-hati, dilakukan pengawasan secara berkala, dipelihara secara teratur, dan dilakukan penggantian sesuai dengan kebutuhan.        

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai industrial hygiene, apabila terdapat pertanyaan lebih lanjut terkait desain maupun material Furniture Laboratorium yang kami tawarkan, anda dapat menghubungi kami di contact us.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *